Pada kebanyakan pasar, konsumen
sasaran diberlakukan sama. Dilain pihak, strategi pemasaran lebih efektif dan
efisien apabila pelanggan tidak diberlakukan sama. Masalah-masalah yang
dihadapi oleh manajer pemasaran, kemudian bertambah. Pertama, dasar-dasar untuk
mengegmentasi pasar harus ditentukan. Kemudian, profil dari segmen-segmen hasil
harus diidentifikasi dan daya tarik mereka dinilai. Perhatian atas hal-hal
strategis berubah menjadi pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana untuk
membidik dan mengembangkan bauran pemasaran yang sesuai untuk beberapa atau
seluruh segmen yang diketahui.
Pasar disegmentasi untuk membantu
manajemen pengambilan keputusan tentang kualitas kuantitas, dan waktu dari
usaha-usaha pemasaran. Suatu skema untuk mengegmentasi pasar berdasarkan
hal-hal ini ideal bila segmennya saling berbeda (eksklusif), lengkap, terukur,
dapat diterima, penting, dan akhirnya bila segmen berbeda satu dengan yang lain
dalam kemampuan merespon pendekatan-pendekatan pasar.
Variable-variabel yang mungkin
digunakan untuk mensegmentasi dapat dikelompokkan menjadi variable obyektif dan
variable inferensi. Variable tersebut dapat juga berbeda luasnya dan
aplikasinya pada banyak kategori atau lebih spesifik dan hanya mengikuti satu
atau dua kategori. Contoh pengukuran obyektif umum adalah pengukuran sederhana
status sosioekonomis dan pengukuran yang lebih kompleks seperti kelas sosialdan
tahap-tahap dalam siklus hidup keluarga. Pengukuran obyektif spesifik termasuk
sifat terjadinya pertukaran, status pengguunaan, rasio penggunaan, dan
kesetiaan membeli. Yang paling sering digunakan dalam pengukuran inferensi umum
adalah kepribadian dan gaya hidup/psikografik. Pendekatan gaya hidup dari
Needhem Harper Worldwide dan dari VALS lebih sering digunakan pada organisasi
nirlaba. Kategori terakhir, pengukuran inferensi spesifik, termasuk
indicator-indikator seperti manfaat yang dicari dan tahap kesiapan pembeli.
Sekali pasar telah disegmentasi, si
pemasar harus memutuskan apakah memakai strategi yang tidak dibedakan, yang
dibedakan, atau dipusatkan. Pemilihan diantara alternative ini tergantung pada
keadaan pasar dan tujuan-tujuan dan sumber daya organisasi. Secara khusus
organisasi tersebut harus berupaya untuk memfokuskan pada segmen-segmen yang
mempunyai keuntungan-keuntungan yang bermakna.
Pendekatan Umum
dari Segmentasi Pasar
Pasar terdiri dari pembeli, dan
pembeli berbeda dari yang satu dengan yang lainnya. Mereka dapat berbeda dengan
selera, sumberdaya, lokasi geografis, kebiasaan pembelian, cara-cara pembelian,
dan lain-lain. Varibel-variabel ini dapat digunakan untuk segmentasi pasar.
Pemasar pada umunya tidak akan “mengubah” barang-barang mereka untuk memenuhi
keinginan setiap pembeli. Tetapi pihak pemasar membagi pembeli menjadi beberapa
golongan besar yang mempunyai pernedaan dalam kebutuhan barang, respon
pemasaran, atau keduanya. Seorang pemasar dapat mengetahui, misalnya bahwa
kelompok tingkat pendapatan akan berbeda dalam kebutuhan barang dan respon
pemasaran.
Kriteria Segmentasi
Terdapat berbagai cara untuk
membagi pasar berdasarkan tujuan-tujuan strategi pemasaran. Dalam menentukan
cara yang perlu dilakukan, seseorang manajer sebaiknya memikirkan alasan
dilakukannya segmentasi. Manajer mungkin mensegmentasi pasar untuk membantu
menetapkan keputusan strategi sbb:
1.
Keputusan Kuantitas: berapa
sumber-sumber financial, SDM, dan sumber mental yang diperlukan untuk tiap
segmen (bila diperlukan).
2.
Keputusan Kualitas: bagaimana pendekatan
untuk tiap segmen dalam hal penawaran-penawaran spesifik, komunikasi, tempat
penawaran, harga, dsb.
3.
Keputusan Waktu: kapan upaya pemasaran
khusus dilakukan pada segmen-segmen tertentu.
Suatu
dasar segmentasi menjadi optimal bila menghasilkan segmen-segmen yang mempunyai
karateristik berikut ini:
1.
Saling Eksklusif. Setiap segmen
seharusnya dapat dipisahkan secara konseptual dari segmen yang lain.
2.
Terbagi Habis. Setiap anggota sasaran
potensial seharusnya tergabung dalam beberapa segmen.
3.
Dapat Diukur. Adalah tingkat besar,
kekuatan membeli, dan profil segmen-segmen yang dihasilkan dapat diukur.
4.
Keterjangkauan. Adalah tingkat
segmen-segmen yang dihasilkan secara efektif dijangkau dan dilayani.
5.
Kepentingan. Adalah tingkat
segmen-segmen yang dihasilkan cukup berjumlah besar untuk ditindak lanjuti.
6.
Perbedaan Tingkat Respon. Adalah mungkin
merupakan kriteria yang paling penting.
Alternative
Variabel Segmentasi
Terdapat dua cara penting yang
berbeda dalam variable segmentasi:
1.
Secara Obyektif atau Inferensi.
a.
Pengukuran yang obyektif adalah
pengukuran yang hanya bisa dilakukan oleh seorang pengamat yang independen.
b.
Pengukuran berdasar inferensi merupakan
keadaan mental yang khas untuk tiap responden.
2.
Secara Umum atau Secara Spesifik.
a.
Pengukuran Umum yang Obyektif
·
Segmentasi Geografis. Pasar dibagi
berdasar negara, provinsi, kota, dengan berdasarkan pengertian bahwa
kebutuhan/respon konsumen berbeda secara geografis.
·
Segmentasi Demografis. Pasar dibagi
berdasar umur, jenis kelamin, agama, dll.
b.
Pengukuran Obyektif Umum Kompleks.
·
Pemasar dapat menggunakan pengukuran
yang lebih teliti.
·
Pemasar-pemasar nirlaba dapat menjadi
lebih canggih dalam memakai variable-variabel secara kombinasi
c.
Pengukuran Spesifik yang Obyektif.
·
Kesempatan Pertukaran. Pembeli dapat
dibedakan dari saat mereka membeli suatu barang.
·
Status Pengguna. Banyak pasar dapat
disegmentasi menjadi bukan pemakai, mantan pemakai, pemakai potensial, dll.
·
Angka Penggunaan.kebanyakan pasar dapat
dibagi menjadi kelompok pemakai ringan, sedang, dan berat.
·
Status Kesetiaan. Menggambarkan kekuatan
pilihan pembeli untuk sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar