Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia
Permasalahan
pokok yang dihadapi oleh negara sedang berkembang terletak pada Menurunnya
kualitas pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terjadi pada tahun 2005-2006,
yang tercermin dari anjloknya daya serap pertumbuhan ekonomi terhadap angkatan
kerja. Banyak negara dunia ketiga yang sudah mengalami petumbuhan ekonomi, tapi
sedikit sekali manfaatnya terutama dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran,
dan ketimpangan dalam distribusi pendapatannya. Jurang si kaya dan si miskin
semakin melebar. Penganggur dan setengah menganggur di desa maupun di kota
semakin meningkat. Problem dari masalah kemiskinan, serta keadaan perumahan
yang tidak memadai.
Ketimpangan
dan ketidakmerataan serta pengangguran tidak hanya dalam kontek nasional,
tetapi dalam konteks internasional yang memandang negara-negara yang sedang
berkembang sebagai bagian peningkatan interdependensi (saling ketergantungan)
yang sangat timpang dalam sistem ekonomi dunia.
Pada
prinsipnya problem-problem kemiskinan dan distribusi pendapatan menjadi sama-sama
penting dalam penciptaan lepangan kerja negara tersebut. Pada masa lalu setiap
1% pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja hingga 240 ribu, pada
2005-2006 setiap pertumbuhan ekonomi hanya mampu menghasilkan 40-50 ribu
lapangan kerja.
·
Pengangguran
di Indonesia
Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak dapat
bekerja, karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Ada berbagai macam tipe
pengangguran, misalnya pengangguran teknologis, pengangguran friksional dan
pengangguran struktural. Tingginya angka pengangguran, masalah ledakan penduduk,
distribusi pendapatan yang tidak merata, dan berbagai permasalahan lainnya di
negara kita menjadi salah satu faktor utama rendahnya taraf hidup para penduduk
di negara kita. Namun yang menjadi manifestasi utama sekaligus faktor penyebab
rendahnya taraf hidup di negara-negara berkembang adalah terbatasnya penyerapan
sumber daya, termasuk sumber daya manusia. Seorang pengamat tenaga kerja dari
Serang Darlaini Nasution SE mengatakan, ada tiga faktor mendasar yang menjadi
penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Ketiga faktor
tersebut adalah, ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan
dengan lapangan kerja, ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply
(penawaran) dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dihasilkan masih rendah.
Pengangguran intelektual di Indonesia cenderung terus
meningkat dan semakin mendekati titik yang mengkhawatirkan. Pengangguran
intelektual ini tidak terlepas dari persoalan dunia pendidikan yang tidak mampu
menghasilkan tenaga kerja berkualitas sesuai tuntutan pasar kerja sehingga
seringkali tenaga kerja terdidik kita kalah bersaing dengan tenaga kerja asing.
Fenomena inilah yang sedang dihadapi oleh bangsa kita di mana para tenaga kerja
yang terdidik banyak yang menganggur walaupun mereka sebenarnya menyandang
gelar. Salah satu penyebab pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi
adalah karena kualitas pendidikan tinggi di Indonesia yang masih rendah.
Akibatnya lulusan yang dihasilkanpun kualitasnya rendah sehingga tidak sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Pengangguran terdidik dapat saja
dipandang sebagai rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan. Namun bila
dilihat lebih jauh, dari sisi permintaan tenaga kerja, pengangguran terdidik
dapat dipandang sebagai ketidakmampuan ekonomi dan pasar kerja dalam menyerap
tenaga terdidik yang muncul secara bersamaan dalam jumlah yang terus
berakumulasi.
a. Summary Dari
Kedua Pembahasan
Menurunnya kualitas pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2006
tercermin dari anjloknya daya serap pertumbuhan ekonomi terhadap angkatan
kerja. Bila di masa lalu setiap 1% pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan
lapangan kerja hingga 240 ribu maka pada 2005-2006 setiap pertumbuhan ekonomi
hanya mampu menghasilkan 40-50 ribu lapangan kerja. Berkurangnya daya serap
lapangan kerja berarti meningkatnya penduduk miskin dan tingkat pengangguran.
Untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan, pemerintah perlu menyelamatkan
industry-industri padat karya.
b. Opini
Menurut saya, masih banyak hal yang
dapat dilakukan pemerintah dalam hal mengatasi masalah pengangguran, salah satunya
adalah menjaga stabilitas politik dan ekonomi. Keadaan politik dan ekonomi yang
stabil harus terus dipertahankan agar dunia usaha baik pengusaha dalam dan luar
negeri merasa nyaman dalam menjalankan usahanya, sehingga akan menyerap
pengangguran yang ada.
c. Kesimpulan
Keadaan di Negara-negara berkembang
khususnya di Indonesia dalam beberapa dasawarsa ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat tidak sanggup mengadakan kesempatan
kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh
karenanya, masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin
bertambah serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar