Minggu, 17 November 2013

Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam



       Pada masa nabi masjid difungsikan sebagai pusat peradaban Islam, dalam arti dijadikan sebagai sarana atau tempat untuk melakukan berbagai aktivitas atau pembinaan yang dapat meningkatkan kualitas, harkat, martabat, kesejahteraan, dan posisi umat Islam dalam kehidupan.
       Artinya masjid benar-benar difungsikan secara luas, tidak semata-mata difungsikan sebagai tempat sholat berjamaah atau ibadah ritual lainnya saja.
       Hal itu setidaknya disebabkan: Masjid merupakan bangunan yang pertama kali dibangun oleh nabi, masjid menjadi tempat berkumpul yang paling efektif/sering, adanya perintah untuk memakmurkan masjid, serta adanya perintah untuk membangunnya.

                Secara lebih detail, masjid pada masa nabi, antara lain difungsikan sebagai:
      Tempat menyucikan jiwa kaum muslimin dengan majelis ta’lim bimbingan kerohanian
      Tempat mengajarkan Al-Qur’an, dan Al-Hikmah
      Tempat bermusyawarah dalam menyelesaikan persoalan kaum muslimin
      Tempat membina sikap dasar kaum muslimin dalam berinteraksi dengan non muslim atau suku bangsa lain.
      Tempat meningkatkan kesejahteraan umat (penanganan Baitul Mal)
      Masjid menjadi simbol persatuan umat Islam

       Sejarah juga mencatat, bahwa negeri- negeri islam menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Makkah menjadi pusat ibadah bagi kaum muslimin dalam melaksanakan ibadah Haji, sedangkan Baghdad pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan, tempat cendekiawan muslim berkumpul dari segenap penjuru untuk menambah ilmu pengetahuan mereka, yang akan mereka sebarluaskan ke negeri mereka masing-masing.

       Agama islam mendorong umatnya dan semua manusia untuk mengembangkan intelektual dengan cara memperhatikan fenomena - fenomena alam dan ciptaan-Nya. (QS.Ali Imran:190 ).
       Sejarah telah mencatat, jauh sebelum bangsa Eropa mencapai kemajuan seperti sekarang, umat Islam telah mendahuluinya. Yaitu sejak tahun 600-1250 M mereka telah menguasai ilmu pengetahuan seperti ilmu fisika, Biologi, Sosiologi, Matematika ,Kedokeran dan lain sebagainya.
                       Kebudayaan adalah bentuk ungkapan semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan manifestasi - manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi ( agama ) dan moral, maka peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi dan teologi. Jadi, peradaban adalah hasil budaya manusia yang melahirkan  ilmu pengetahuan dan system tatanan social. Peradaban islam adalah peradaban yang diletakkan di atas dasar aqidah tauhid dan ilmu pengetahuan.

                PERADABAN ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
                Peradaban Islam adalah terjemahan dari bahasa arab al-Hadharah al-Islamiyah. Kata ini sering juga diterjemahkankedalam bahasa Indonesia dengan Kebudayaan Islam. Kebudayaan dalam bahasa arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia sebagaimana juga di Arab dan di Barat , masih banyak yang mensinonimkan dua kata kebudayaan  ( Arab: al-Tsaqafah, Inggris: Culture ) dan Peradaban ( Arab: Hadharah, Inggris: Civilization ). Dalam perkembangan ilmu Antropologi sekarang , kedua istilah itu dibedakan.

Nilai-nilai Islam dalam budaya Indonesia
       Banyak digunakannya nama-nama Islam dan istilah-istilah Islam/Arab dalam kehidupan masyarakat.
       Terciptanya adat istiadat yang bernuansa Islam (pengucapan salam, basmalah, tahlilan, kenduren, peringatan hari-hari besar Islam, dll.)
       Lahirnya kesenian-kesenian yang bercorak Islam (Qasidah, rebana, gambus, hadrah, dll)
       Terciptanya bangunan-bangunan  yang arsitekturnya bercorakkan Islam (masjid, rumah, istana/keraton, gapura, batu nisan, dll.)
       Berkembangnya busana muslim/muslimah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar