• Pada masa nabi masjid difungsikan sebagai pusat peradaban Islam, dalam
arti dijadikan sebagai sarana atau tempat untuk melakukan berbagai aktivitas
atau pembinaan yang dapat meningkatkan kualitas, harkat, martabat,
kesejahteraan, dan posisi umat Islam dalam kehidupan.
• Artinya masjid benar-benar difungsikan secara luas, tidak semata-mata
difungsikan sebagai tempat sholat berjamaah atau ibadah ritual lainnya saja.
• Hal itu setidaknya disebabkan: Masjid merupakan bangunan yang pertama
kali dibangun oleh nabi, masjid menjadi tempat berkumpul yang paling
efektif/sering, adanya perintah untuk memakmurkan masjid, serta adanya perintah
untuk membangunnya.
Secara
lebih detail, masjid pada masa nabi, antara lain difungsikan sebagai:
– Tempat menyucikan jiwa kaum muslimin dengan majelis ta’lim bimbingan
kerohanian
– Tempat mengajarkan Al-Qur’an, dan Al-Hikmah
– Tempat bermusyawarah dalam menyelesaikan persoalan kaum muslimin
– Tempat membina sikap dasar kaum muslimin dalam berinteraksi dengan non
muslim atau suku bangsa lain.
– Tempat meningkatkan kesejahteraan umat (penanganan Baitul Mal)
– Masjid menjadi simbol persatuan umat Islam
• Sejarah juga mencatat, bahwa negeri- negeri islam menjadi pusat
kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Makkah menjadi pusat ibadah bagi kaum muslimin
dalam melaksanakan ibadah Haji, sedangkan Baghdad pernah menjadi pusat ilmu
pengetahuan, tempat cendekiawan muslim berkumpul dari segenap penjuru untuk
menambah ilmu pengetahuan mereka, yang akan mereka sebarluaskan ke negeri
mereka masing-masing.
• Agama islam mendorong umatnya dan semua manusia untuk mengembangkan
intelektual dengan cara memperhatikan fenomena - fenomena alam dan ciptaan-Nya.
(QS.Ali Imran:190 ).
• Sejarah telah mencatat, jauh sebelum bangsa Eropa mencapai kemajuan
seperti sekarang, umat Islam telah mendahuluinya. Yaitu sejak tahun 600-1250 M
mereka telah menguasai ilmu pengetahuan seperti ilmu fisika, Biologi,
Sosiologi, Matematika ,Kedokeran dan lain sebagainya.
• Kebudayaan adalah
bentuk ungkapan semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan manifestasi - manifestasi kemajuan
mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan peradaban. Kalau kebudayaan lebih
banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi ( agama ) dan moral, maka
peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi dan teologi. Jadi,
peradaban adalah hasil budaya manusia yang melahirkan ilmu pengetahuan dan system tatanan social.
Peradaban islam adalah peradaban yang diletakkan di atas dasar aqidah tauhid
dan ilmu pengetahuan.
PERADABAN ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
Peradaban
Islam adalah terjemahan dari bahasa arab al-Hadharah al-Islamiyah. Kata ini
sering juga diterjemahkankedalam bahasa Indonesia dengan Kebudayaan Islam.
Kebudayaan dalam bahasa arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia sebagaimana juga
di Arab dan di Barat , masih banyak yang mensinonimkan dua kata kebudayaan ( Arab: al-Tsaqafah, Inggris: Culture ) dan
Peradaban ( Arab: Hadharah, Inggris: Civilization ). Dalam perkembangan ilmu
Antropologi sekarang , kedua istilah itu dibedakan.
Nilai-nilai Islam dalam budaya Indonesia
• Banyak digunakannya nama-nama Islam dan istilah-istilah Islam/Arab
dalam kehidupan masyarakat.
• Terciptanya adat istiadat yang bernuansa Islam (pengucapan salam,
basmalah, tahlilan, kenduren, peringatan hari-hari besar Islam, dll.)
• Lahirnya kesenian-kesenian yang bercorak Islam (Qasidah, rebana,
gambus, hadrah, dll)
• Terciptanya bangunan-bangunan
yang arsitekturnya bercorakkan Islam (masjid, rumah, istana/keraton, gapura, batu nisan, dll.)
• Berkembangnya busana muslim/muslimah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar