Konsumen Antara
Setiap orang yang mendapatkan barang atau jasa untuk digunakan dengan tujuan komersial atau dengan kata lain, mereka membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan. Contoh: distributor, agen, dan pengecer.
Setiap orang yang mendapatkan barang atau jasa untuk digunakan dengan tujuan komersial atau dengan kata lain, mereka membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan. Contoh: distributor, agen, dan pengecer.
-
Konsumen Akhir
Setiap orang
yang mendapatkan dan menggunakan barang atau jasa untuk tujuan memenuhi
hidupnya pribadi, keluarga, dan tidak untuk diperdagangkan kembali.
Teori Freud
Teori
ini dibangun atas dasar pemikiran bahwa kebutuhan atau dorongan yang tidak disadari,
terutama dorongan seksual dan dorongan biologis lainnya, merupakan inti dari
motivasi dan kepribadian manusia.
Teori Kepribadian Neo-Freud
Penganut
Neo-Freud percaya bahwa hubungan sosial menjadi dasar pembentukan dan
pengembangan kepribadian. Alfred Adler memandang manusia berusaha supaya dapat
mencapai berbagai sasaran yang rasional yang disebutnya gaya hidup.
Dogmatisme adalah sebuah sifat kepribadian yang mengukur tingkat
kekakuan (versus keterbukaan) yang ditunjukkan individu terhadap hal yang belum
dikenal dengan baik dan terhadap informasi yang berlawanan dengan kepercayaan
mereka yang sudah mendalam.
(TSO) berkaitan dengan kesediaan yang
lebih besar untuk mengambil resiko, mencoba berbagai produk baru, menjadi
inovatif, mencari informasi yang berhubungan dengan pembelian, dan menerima
fasilitas eceran yang baru
Pencari Variasi-Kesenangan Baru
Ada
berbagai tipe konsumen pencari variasi :
misalnya berpindah merek untuk mengalami berbagai pilihan baru dan
mungkin alternatif yang lebih baik, memperoleh informasi mengenai pilihan baru
atau berbeda dan kemudian memikirkan pilihan tersebut, dan menggunakan produk yang sudah bisa
dipakai dengan cara baru
·
Complete
konsumen dapat membandingkan
dan peringkat semua keranjang
pasar
·
Transitive
jika konsumen lebih
memilih keranjang pasar A ke pasar keranjang, dan lebih suka B ke C, maka
konsumen juga lebih suka A ke C
·
All goods are “good”
Consumer lebih suka barang yang bagus daripada barang yang
kurang
Penelitian
Cross – Sectional
Pendekatan penelitian ini
dimaksudkan untuk meneliti aspek – aspek perilaku konsumen yang menggunakan
waktu yang relative singkat.
Penelitian
Longitudinal
Pendekatan penelitian ini
dimaksudkan untuk meneliti aspek – aspek yang terjadi dalam beberapa periode
waktu tertentu, misalnya mengadakan penelitian mengenai pendapat masyarakat
tentang suatu produk.
Pendekatan Kardinal
- Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
- Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
- Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
- Tambahan
kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang,
sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen
memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal,
sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan
mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
Pendekatan Ordinal
Kelemahan
pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan
konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada
kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur
kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen
dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi
jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Elastisiats permintaan
Elastisitas permintaan ditunjukan dalam bentuk prosentase petunjuk permintaan perubahaan atau kuantitasyang diminta sebagai akibat dari sat u persen perubahan harga.
Elastisitas permintaan ditunjukan dalam bentuk prosentase petunjuk permintaan perubahaan atau kuantitasyang diminta sebagai akibat dari sat u persen perubahan harga.
Ed = % perubahan kuantitas diminta / % perubahanharga,
atau
Keterangan:
ED = Elastisitas permintaan
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas ermintaan awal
P2 = Hargas etelah perubahan
P1 = Harga awal
atau
Keterangan:
ED = Elastisitas permintaan
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas ermintaan awal
P2 = Hargas etelah perubahan
P1 = Harga awal
Elastisitas permintaan dan total penerimaan
Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun produsen.elastisitas nya
Elastisitas
penerimaan
Elastisitas ini hamper sama dengan elastisitas permintaan dan total penerimaan. Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli.
Elastisitas ini hamper sama dengan elastisitas permintaan dan total penerimaan. Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli.
Elastistas silang
Elastisitas
silang adalah efek atas perubahan permintaan atau penawaran dari satu barang
sebagai akibat dari perubahan dalam sesuatu yang berkaitan dengan produk lain
berapa banyak perubahan harga satu produk yang akan mengubah volume penjualan
lain.
Elastisitas harga
silang dari produk A dengan produk B adalah:
(Q A / T A) / (ΔP B / P B)
dimana
T A adalah
kuantitas penjualan A
Q A adalah perubahan jumlah A dijual
P B adalah harga B
ΔP B adalah perubahan harga B.
Q A adalah perubahan jumlah A dijual
P B adalah harga B
ΔP B adalah perubahan harga B.
Elastisitas
pendapatan
Penghasilan elastisitas
mengukur seberapa sensitif penjualan suatu yang baik untuk perubahan pendapatan
konsumen: Hal ini:
(Δ Q / T) / (Δ Y / Y)
Dimana:
Q = adalah kuantitas yang diminta
Y = adalah pendapatan, dan
Δ = memiliki arti yang biasa untuk menunjukkan perubahan.
Q = adalah kuantitas yang diminta
Y = adalah pendapatan, dan
Δ = memiliki arti yang biasa untuk menunjukkan perubahan.
Elastisitas penawaran. Elastisitas harga
penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika
harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen
perubahanharga.Model perhitungannya ialah Sbb:
Es=%perubahankuantitaspenawaran/%perubahanharga,
atau
Keterangan :
ES=Elastisitaspenawaran
Q2=Kuantitaspenawaransetelahperubahan
Q1=Kuantitaspenawaranawal
P2=Hargasetelahperubahan
P1=Hargaawal
Es=%perubahankuantitaspenawaran/%perubahanharga,
atau
Keterangan :
ES=Elastisitaspenawaran
Q2=Kuantitaspenawaransetelahperubahan
Q1=Kuantitaspenawaranawal
P2=Hargasetelahperubahan
P1=Hargaawal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar