Bab ini menguraikan empat tugas
dalam pengembangan dan pemilihan program-program pemasaran dengan biaya efektif.
Tugas pertama adalah memilih
diantara produk-produk atau program-program yang ada. Untuk itu analisis
biaya/keuntungan sangat membantu. Program-program dengan rasio keuntungan biaya
tertinggi lebih disukai. Untuk menghitung keuntungan dan biaya, pengukuran
moneter dan kuantitatif lebih disukai, meskipun pada akhirnya
keuntungan-keuntungan non kuantitatif juga diperhitungkan.
Tugas kedua adalah menentukan
pilihan tujuan-tujuan pemasaran. Penggambaran situasi dalam kerangka persamaan
“komersil” memungkinkan evaluasi terhadap tujuan-tujuan yang berbeda. Tujuan
paling umum suatu organisasi nirlaba adalah maksimal surplus, maksimal
pendapatan, maksimal penggunaan, pentargetan penggunaan, pengembalian seluruh
biaya, pengembalian sebagian biaya, maksimal anggaran dan maksimal kepuasan
produsen.
Tugas ketiga adalah untuk
menentukan tingkat belanja pemasaran. Organisasi menentukan tingkat belanka
mereka berdasar pada lima metode: metode affordable, metode persentase
penjualan, metode berdasar persaingan, metode tujuan dan tugas, dan metode
optimalisasi respon penjualan.
Tugas keempat adalah untuk mengembangkan
suatu bauran pemasaran yang optimal tentang produk, harga, tempat, dan promosi.
Bauran pemasaran yang optimal dapat disusun bila fungsi respon penjualan
masing-masing elemen bauran pemasaran diketahui. Bauran pemasaran yang cocok
berbeda-beda sesuai dengan tipe pembeli (individual atau organisasi), tugas
komunikasi, tahap offer life cycle dan keadaan ekonomi.
Menetapkan
Tujuan-tujuan Pemasaran/Finansial
Syarat utama dalam proses pembuatan
program pemasaran adalah menjelaskan keseluruhan tujuan organisasi di pasar.
Hal ini dapat dipermudah dengan mengembangkan suatu persamaan
pemasaran/financial dan meninjau berbagai tujuan dalam kerangka persamaan
tersebut. Tujuan persamaan tersebut adalah untuk menunjukkan factor-faktor yang
mempengaruhi besarnya surplus atau deficit yang ditimbulkan oleh organisasi
pada saat melakukan suatu alternative kegiatan pemasaran.
Alternative
Tujuan-tujuan Organisasi Nirlaba
a.
Maksimasi Surplus.
Beberapa
organisasi nirlaba berusaha untuk memaksimakan surplus mereka.
b.
Maksimasi Pendapatan.
Sebuah
alternative tujuan adalah untuk memaksimalkan total pendapatan (PQ + D + G),
meskipun membutuhkan biaya tinggi.
c.
Maksimasi Pemakaian
Banyak
organisasi nirlaba yang lebih tertarik pada maskimalisasi jumlah pemakai jasa
mereka.
d.
Target Pemakaian.
Organisasi
dengan kpasitas jasa yang tetap biasanya menetapkan harga dan belanja pemasaran
mereka untuk menghasilkan konsumen dalam jumlah besar.
e.
Penutupan Seluruh Biaya.
Banyak
organisasi nirlaba yang lebih berminat untuk mencapai impas tiap tahun.
f.
Penutupan Sebagian Biaya.
Organisasi
lain dijalankan dengan deficit kronis setiap tahun.
g.
Maksimasi Anggaran.
Banyak
organisasi nirlaba, terutama yang bergerak di bidang jasa social, bertindak
seolah-olah mereka berusaha untuk memaksimalkan jumlah staf, program-program
yang mereka tawarkan dan pengeluaran operasional.
h.
Maksimasi Kepuasan Produsen.
Banyak
organisasi nirlaba selain berusaha untuk memuaskan keinginan masyarakat yang
mereka layani juga memuaskan keinginan staf mereka sendiri.
Penentuan Tingkat
Optimal Belanja Pemasaran
a.
Metode affordable
Banyak
organisasi menetapkan anggaran pemasaran berdasar yang dapat dibayarkan.
b.
Metode Persentase Penjualan.
Banyak
organisasi memilih untuk menetapkan anggaran pemasaran mereka sebagai
persentase tertentu penjualan (baik saat itu maupun yang diperkirakan).
c.
Metode berdasar persaingan.
Beberapa
organisasi menetapkan anggaran pemasaran mereka secara khusus berhubungan
dengan pengeluaran para pesaing.
d.
Metode Optimalisasi Respon Penjualan.
Optimalisasi
respon penjualan menuntut manajer memperkirakan hubungan antara respon
penjualan dan berbagai alternative tingkat anggaran pemasaran. Perkiraan
tersebut terdapat dalam fungsi respon penjualan, yang dapat didefinisikan
sebagai berikut.
Fungsi
respon penjualan à memperkirakan
kemungkinan volume penjualan selama periode waktu tertentu yang berhubungan
dengan tingkat kemungkinan elemen pemasaran yang berbeda.
Mengembangkan
Bauran Pemasaran Dengan Biaya Efektif
Dampak anggaran pemasaran yang
diberikan terhadap permintaan tidak hanya tergantung pada besarnya anggaran,
tetapi juga pada alokasi anggaran tersebut untuk berbagai kegiatan pemasaran.
Suatu organisasi mempunyai banyak pilihan cara menggunakan anggaran tersebut.
Tugas pokoknya adalah untuk menentukan tujuan pemasaran, dan bauran pemasran
yang berbiaya paling efektif.
Factor-faktor
Tambahan yang Mempengaruhi Pemilihan Bauran Pemasaran
a.
Tipe Konsumen-Individual versus
Organisasi.
Secara
historis, ada perbedaan dalam bauran pemasaran yang digunakan organisasi penjual
jasa untuk rumah tangga dan untuk organisasi.
b.
Tugas Komunikasi.
Bauran
pemasaran optimal juga tergantung pada tahap kesiapan pembeli di pasar yang
diperkirakan.
c.
Tahap Siklus Umur Penawaran (Offer Life
Cycle/OLC)
Efektifitas
belanja pemasaran bervariasi pada tahap-tahap berbeda dalam siklus umur
penawaran. Siklus umur penawaran mempunyai empat tahap: perkenalan,
pertumbuhan, kematangan, dan penurunan.
d.
Perkiraan Ekonomi.
Organisasi
akan berhasil baik dalam bauran pemasaran mereka bila melihat/memperhatikan
penampilan keadaan ekonomi. Organisasi setidaknya dapat melakukan tiga hal
untuk merespon: (1) meningkatkan promosi penjualan relative lebih banyak dari
iklan karena konsumen mencari transaksi; (2) menekankan nilai dan harga dalam
komunikasinya; dan (3) mengembangkan pesan-pesan yang membantu konsumen
mengetahui bagaimana dan dimana mereka dapat membeli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar