Minggu, 17 November 2013

Price Leadership (Kepemimpinan Harga)



Perilaku pimpinan harga terjadi dalam struktur-struktur oligopoly yang kolusif, dalam hal ini ada perusahaan yang dominan dan perusahaan yang tidak dominan. Perusahaan yang dominan dinamakan sebagai pimpinan (leader) sedangkan satu atau lebih perusahaan yang tidak dominan atau disebut sebagai pengikut (follower). Perilaku perusahaan yang dominan akan menjadi contoh dan indicator untuk diikuti oleh perusahaan lain untuk menghindari resiko. Model kepemimpinan berbeda dengan kartel, pada kartel kedudukan anggota lebih formal dan relative terikat, sedangkan dalam model kepemimpinan harga, perusahaan-perusahaan dalam struktur industry tersebut relative lebih bebas.
            Model oligopoly kepemimpinan harga ini dapat dibagi beberapa jenis:
1.      Pimpinan harga dari perusahaan yang mempunyai biaya terendah atau biaya rendah.
2.      Pimpinan harga dari perusahaan yang dominan.
3.      Pimpinan harga yang bersifat barometric.
Model pimpinan harga dengan biaya terendah atau biaya rendah memisalkan bahwa perusahaan yang ada dalam industry dibagi dua, perusahaan pertama mewakili perusahaan yang memiliki biaya produksi yang relative rendah dan perusahaan kedua mewakili perusahaan yang memiliki biaya produksi relative tinggi. Asumsi yang digunakan adalah produk yang dihasilkan homogeny dan tingkat harga adalah berbeda persatuan. Yang dimaksud pimpinan harga adalah perusahaan pertama, sedangkan pengikut adalah perusahaan kedua atau perusahaan yang tingkat biayanya relative tinggi. Perusahaan kedua dapat bersaing dengan perusahaan pertama jika menetapkan harga yang lebih rendah, hal ini lebih baik dari pada melakukan perang harga, dan ini tentu saja margin keuntungan yang diperoleh perusahaan kedua lebih rendah dari perusahaan pertama.
            Pada tipe pimpinan harga oleh perusahaan yang dominan, ada sekelompok perusahaan yang sangat menentukan tingkat harga sedangkan perusahaan lainnya berskala kecil. Perusahaan yang dominan dianggap mengetahui kurva permintaan perusahaan yang berskala kecil dan sewaktu-waktu perusahaan yang dominan akan mendesak perusahaan kecil untuk keluar dari pasar. Apabila perusahaan yang dominan menetapkan tingkat harga lebih rendah maka pangsa pasarnya akan menjadi lebih besar.
            Sedangkan tipe kepemimpinan harga yang bersifat barometric. Perusahaan pimpinan harga hanya sekedar barometer bagi perusahaan kecil untuk menghindari resiko. Ada beberapa pertimbangan dari suatu perusahaan yang dapat dijadikan sebagai barometer bagi perusahaan lainnya, yaitu:
1.      Terjadinya persaingan yang sehat dalam suatu industry
2.      Dapat mengurangi kerja administrasi karena perhitungan yang berulang-ulang.
3.      Perusahaan yang menjadi barometer terlah menunjukkan prestasi yang bagus dan ramalan-ramalan yang jarang meleset.
Ada beberapa kelemahan dari model ini, yaitu jika perusahaan yang memiliki biaya terendah adalah perusahaan kecil, dan apabila ini terjadi maka sulit bagi perusahaan tersebut menjadi pimpinan, dan kalaupun terjadi tidak akan bertahan lama. Hal ini disebabkan perusahaan-perusahaan besar dengan kemampuan yang dimilikinya akan memperlihatkan kekuasaannya, baik melalui persaingan iklan, perang harga, dan juga persaingan non harga.

Price Leadership Oleh Perusahaan Dengan Biaya Terendah
            Pada kasus ini perusahaan yang mempunyai ongkos paling rendah menetapkan harga pasar yang kemudian diikuti oleh para pesaingnya. Perusahaan tersebut dapat bertindak sebagai price leadership. Untuk mempermudah analisis, perlu ditetapkan asumsi sbb:
a.       Hanya ada 2 perusahaan dalam suatu industry, salah satunya koperasi.
b.      Adanya pembagian pasar secara diam-diam, dengan masing-masing memperoleh setengahnya dari pasar yang ada.
c.       Produk yang dihasilkan homogen.
d.      Salah satu mempunyai ongkos lebih rendah dari yang lainnya.

Price Leadership Oleh Perusahaan Dominan
            Dalam kasus ini kelangsungan hidup koperasi sulit dipertahankan kecuali apabila pemerintah bersedia untuk menyediakan fasilitas-fasilitas khusus atau mengenakan peraturan-peraturan khusus untuk melindungi keberadaan koperasi secara terus-menerus.

Model Kepemimpinan Harga
Dalam model ini perusahaan dominan yang mengambil inisiatif dalam penentuan harga, bertujuan untuk meningkatkan laba dengan membentuk kolusi secara implisit (implicit collusion). Dikatakan kolusi karena perusahaan lain mengikuti langkah tersebut. Dikatakan implisit karena kolusi tidak berdasarkan perjanjian formal. Produsen dominan memberikan sinyal harga (price signaling) dengan menggunakan media massa. Produsen dominan memiliki posisi penentu harga (price setter), perusahaan yang lain sebagai penerima harga (price taker). Di Indonesia, Semen Tiga Roda (Indocement) dan film Fuji adalah contoh price leader dalam pasar oligopolistik.
Permintaan pasar adalah Dm yang merupakan permintaan total yang dihadapi setiap perusahaan dalam pasar. Pada saat harga P1, perusahaan dominan tidak berproduksi. Bila harga dibawah P2, permintaan perusahaan dominan identik dengan permintaan industri, karena permintaan terhadap perusahaan lain sudah tidak ada (nol). Struktur penawaran industri digambarkan kurva Sm yang merupakan penjumlahan biaya marginal perusahaan. Sedangkan permintaan perusahaan dominan adalah Dd dengan struktur penawaran Sd. Untuk mencapai laba maksimum perusahaan dominan menyamakan MR dan MC, sehingga menjual seharga Pd dengan output sejumlah Qd. Karena posisinya hanya sebagai penerima harga, perusahaan lainnya menetapkan jumlah produksi berdasar harga yang ditetapkan perusahaan dominan (Pd). Dengan harga jual Pd per unit, jumlah output yang menghasilkan laba maksimum adalah Qs pada saat Pd=Sm. Jumlah output yang diproduksi industry adalah Qm=Qs+Qd.
Seandainya kolusi eksplisit diijinkan, produsen akan membentuk kerja sama formal yang disebut kartel (cartel). Pembentukan kartel menyebabkan produsen yang bergabung memiliki posisi oligopolis dominan (dominant oligopolist).


Sumber: Januardi, Fakhriza. (2011). Oligopoli. Diperoleh dari http://fakhrizajanuardi.blogspot.com/2011/07/oligopoli.html
Zulfahmi. - . Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri. Diperoleh dari http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4513/BAWAH.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar