Dengan komunikasi, transportasi, dan
aliran keuangan yang lebih cepat, dunia seakan mengecil dengan cepat. Produk
dan jasa yang dikembangkan dalam suatu Negara mendapatkan penerimaan antosiasdi
Negara lain. Seorang pembinis Jerman mungkin mengenakan busana Italia untuk
bertemu dengan teman-temannya dari Inggris di restoran Jepang, yang kemudian
pulang ke rumah dan minum minuman dari rusia sambil menonton TV acara dari
Korea. Semakin banyak Negara yang semakin menjadi multibudaya. Kebutuhan
perusahaan harus dapat melintasi batasan di dalam dan di luar Negara mereka.
Jadi keputusan yang paling mendasar dalam situasi seperti ini, adalah bagaimana
meninjau dan memutuskan keputusan utama dalam memperluas usaha ke pasar global
(Kotler P., 2009).
A. Persaingan Pada Basis Global.
Banyak perusahaan menjalakan pemasaran iternasional
selama beberapa decade perusahaan-perusahaan seperti Nestle, Shell, Buyer, dan
Toshiba telah dikenal di seluruh dunia selama bertahun-tahun. Akan, tetapi persaingan
global semakin kuat ketika perusahaan baru ikut masuk dalam panggung
internasional. Terobosan pemasaran “Samsung” menggambarkan peningkatan pesat
perusahaan tersebut ke jenjang pasar global.
Meskipun beberapa bisnis AS mungkin ingin
menghilangkan pesaing asing melalui undang-undang tertentu, cara yang lebih
baik untuk bersaing adalah terus memperbaiki produk di dalam negeri dan
berekspansi ke pasar asing. Dalam industry global (global industry),
posisi strategis di pasar geografis atau nasional utama dipengaruhi oleh
keseluruhan posisi global mereka. Perusahaan global (global firm)
beroperasi di lebih dari satu Negara dan mempunyai keunggulan R&D,
produksi, logistic, pemasaran, dan keuangan yang tidak dimilki oleh pesaing
domestic murni.
Bagi perusahaan dengan ukuran atau
jenis apapun yang ingin mendunia, mereka harus mengambil sederet keputusan,
seperti :
Memutuskan Untuk Berekspansi Ke Luar Negeri ——>
Memutuskan Pasar Mana Yang Akan Dimasuki ——>
Memutuskan Cara Memasuki Pasar ——> Memutuskan
Program Pemasaran —–> Memutuskan Organisasi Pemasaran
B. Memutuskan Untuk Berekspansi Ke
Luar Negeri.
Sebagian besar perusahaan lebih suka
tetap beroperasi di dalam negeri jika pasar domestic mereka cukup besar.
Manajer tidak perlu mempelajari bahasa dan hokum Negara lain, berhubungan
dengan gejolak mata uang, menghadapi ketidak pastian politik dan hokum, atau
merancang kembali produk mereka untuk memenuhi kebutuhan dan ekspansi pelanggan
yang berbeda. Bisnis akan lebih mudah dan lebih aman. Akan tetapi, ada beberapa
factor yang menarik perusahaan ke arena internasional :
1. Beberapa pasar internasional memerberikan
peluang laba lebih tinggi dibandingkan pasar domestic.
2. Perusahaan memerlukan basis pelanggan yang lebih
besar untuk mencapai skala keekonomisan.
3. Perusahaan ingin mengurangi ketergantungannya
pada satu pasar.
4. Perusahaan memutuskan untuk menghadapi pesaing
global di pasar domestic mereka.
5. Pelanggan bebpergian ke luar negeri dan membutuhkan
layanan internasional.
Sebelum perusahaan memutuskan untuk
berekspansi ke luar negeri, perusahaan harus menyadari dan mempertimbangkan
beberapa resiko :
1. Perusahaan mungkin tidak memahami preferensi
asing dan bisa gagal menawarkan produk atratktif yang kompetitif.
2. Perusahaan mungkin tidak mengerti regulasi asing dan mengalami
biaya yang tidak diharapkan.
3. Perusahaan mungkin kekurangan manajer dengan
pengalaman internasional.
4. Negara asing dapat merubah hokum komersialnya, mendevaluasi mata
uangnya, atau mengalami revolusi politik dan menyita property asing.
C. Memutuskan Pasar Mana Yang Akan
Dimasuki.
Saat memutuskan untuk berekspansi ke
luar negeri, perusahaan harus mendifinisikan tujuan dan kebijakan pemasarannya.
Beberapa perbandingan penjualan internasional dengan total penjualan yang
mereka cari. Sebagian besar pertusahaan memuliai dari perusahaan kecil ketika
berinvestasi ke luar negeri. Beberapa perusahaan berencana untuk tetap menjadi
perusahaan kecil, sedangka perusahaan lain memiliki rencana yang lebih besar.
D. Memutuskan Cara Untuk Memasuki
Pasar.
Setelah perusahaan memutuskan untuk
membidik Negara tertentu, perusahaan harus menetukan cara masuk yang terbaik.
Pilihan luasnya adalah : 1). ekspor tidak langsung, 2). ekspor
langsung, 3). melilensikan, 4). jaoin venture, 5). dan
investasi lansung. Lima strtategi memsuki pasar inilah yang dapat
dipilih salah satu atau beberapa lainnya.
E. Memutuskan Program
Pemasaran.
Perusahaan internasional harus
memutuskan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menyesuaikan strategi pemasaran
mereka denga kondisi local. Pada satu sisi ada perusahaan yang menggunakan bauran
pemasaran yang terstandardisasi secara global di seluruh dunia.
Standardisasi produk, komunikasi, dan saluran distribusi menjanjikan biaya
terendah. Pada sisi lain, ada bauran pemasaran teradaptasi, di mana
produsen, konsisten dengan konsep pemasaran, berpendapat bahwa kebutuhan
konsumen beragam dan menyesuaikan program pemasaran kepada setiap kelompok
sasaran.
Walaupun banyak perusahaan telah mencoba meluncurkan
produk dunia mereka, hamper semua produk membutuhkan beberapa adaptasi.
Contahnya Toyota Corolla akan memberikan beberapa perbedaan dalam gaya. Bahkan
Coca-Cola lebih manis atau tidak terlalu berkarbonasi di Negara tertentu.
Alih-alih mengasumsikan perusahaan dapat meluncurkan produk domestic mereka
“sama seperti” di Negara lain, perusahaan harus meninjau elemen berikut dan
menemukan nama yang akan menambahkan pendapat atau biaya :
1. Fitur produk.
2. Pelebelan.
3. Warna.
4. Bahan.
5. Promosi penjualan.
6. Media iklan.
7. Nama merek.
8. Kemasan.
9. Pelaksanaan iklan.
10. Harga.
11. Tema iklan.
Perilaku konsumen dapat sangat berbeda
di setiap pasar. Contahnya salah satu konsumen peminum minuman berkarbonasi
tertinggi per kapita di dunia adalah Amerika Serikat, dengan 204 liter, dan
Italia salah satu yang terendah. Akan tetapi Italia salah satu peminum air
botol per kapita tertinggi di dunia, dengan 203 liter, sementara Inggris hanya
menkonsumsi 23 liter. Berbicara mengenai bir, Irlandia dan Republik Ceko
memimpin di depan dengan masing-masing 157 dan 131 liter per kapita, dan
Perancis salah satu terrendah pada 36 liter (Kotler P., Keller KL., 2009).
F. Pengaruh Negara Asal.
Dalam pasar global yang semakin
terhubung dan semakin kompetitif, pejabat pemerintah dan pemasar sangat
memperhatikan bagaimana sikap dan kepercayaan mengenai Negara mereka
memengaruhi pengambilan keputusan konsumen dan bisnis. Persepsi Negara asal adalah
asosiasi dan kepercayaan mental yang dipicu oleh sebuah Negara. Pejabat
pemerintah ingin memperkuat citra Negara mereka untuk membantu pemasar domestic
yang melakukan ekspor. Serat untuk menarik perusahaan dan investor asing.
Pemasar ingin menggunakan persepsi Negara asal yang positif untuk menjual
produk dan jasa mereka.
Persepsi Konsumen Tentang Negara Asal.
Pemasar global tahu bahwa pembeli
mempunyai sikap dan kepercayaan berbeda tentang merek atau produk dari berbagai
Negara. Persepsi Negara asal ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen secara langsung dan tidak langsung. Persepsi dapat dimasukkan sebagai
atribut dalam pengambilan keputusan atau mempengaruhi atribut lain dalam
proses. Fakta bahwa merek dianggap berhasil di panggung global dapat
meningkatkan kredibilitas dan rasa hormat. Beberapa studi menunjukkan hal
sebagai berikut :
1. Orang sering bersifat etnosentris dan lebih
suka menggunakan produk dalam negeri mereka sendiri, kecuali mereka bersal dari
Negara yang kurang maju.
2. Semakin bagus citra suatu Negara, semakin
penting lebel “Made In …….” Harus ditampilkan.
3. Dampak asal Negara bervariasi dengan jenis
produk. Konsumen ingin tahu dimana sebuah mobil dibuat, tetapi tidak untuk
minyak pelumasnya.
4. Negara tertentu menikmati reputasi atas barang
tertentu : Jepang untuk mobil dan elektronik, Amerika Serikat untuk inovasi
teknologi tinggi, minuman ringan, minuman, jins, dll.
5. Kadang-kadang persepsi Negara asal dapat
meliputi seluruh produk Negara tersebut.
G. Memutuskan Organisasi Pemasaran.
Perusahaan mengelola aktivitas
pemasaran internasional meraka dengan tiga cara : melalui departemen ekspor,
devisi internasional, atau organisasi global
Departemen Ekspor.
Perusahaan biasanya masuk ke pemasaran
internasional hanya dengan mengirimkan keluar barang mereka. Bila penjualan
internasional berkembang, perusahaan membentuk departemen ekspor, yang terdiri
dari seorang manajer penjualan dan beberapa asisten. Dengan meningkatnya
penjualan, departemen ekspor berekspansi untuk mencakup bermacam-macam layanan
pemasaran sehingga perusahaan dapat mengejar bisnis dengan semakin agresif.
Bila perusahaan melakukan join venture atau berivestasi langsung, departemen
ekspor tidak lagi mencukupi untuk mengatur operasi internasional.
Devisi Internasional.
Banyak perusahaan terlibat dalam
beberapa pasar dan usaha internasional. Cepat atau lambat mereka membuat devisi
internasioanal untuk menangani semua aktivitas internasional. Devisi
internasional dipakai oleh presiden devisi yang menetapkan tujuan dan anggaran
serta tanggung jawab terhadap pertumbuhan internasional perusahaan.
Staf korporasi internasional
perusahaan terdiri dari spesialis fungsional yang menyediakan layanan ke
berbagai unit operasi. Unit operasi dapat dikelola dengan beberapa cara:
1. Pertama, mereka dapat membentuk organisasi
geografis. Pejabat yang melapor kepada presiden divisi internasional yaitu
wakil presiden regional. Unit opersai bertanggung jawab terhadap penjualan
seluruh dunia. Wakil presiden dapat menempatkan staf korporasi spesialis
wilayah untuk keahlian mereka pada daerah geografis yang berbeda.
2. Terakhir, unit operasi dapat berupa anak
perusahaan internasional, masing-masing dikepalai seorang presiden.
Beberapa presiden anak perusahaan melapor kepada presiden dari divisi
internasional.
Organisasi Global.
Beberapa perusahaan benar-benar dapar
menjadi organisasi global. Manajemen dan staf korporat puncak mereka
merencanakan fasilitas manufaktur, kebijakan pemasaran, aliran financial, dan
system logistic di seluruh dunia. Unit operasi global melapor langsung kepada
kepala eksekutif atau komite eksekutif, bukan kepada kepala divisi
internasional. Perusahaan melatih eksekutif mereka dalam operasi di seluruh
dunia, merekrut manajemen dari berbagai Negara, membeli komponen dan persediaan
pada biaya perolehan rendah, dan melakukan investasi yang memiliki antisipasi
tingkat pengambilan terbesar.
Startegi Pasar Generik untuk Kompetisi
Internasional
Strategi kompetitif yang diikuti oleh
perusahaan bakal tergantung pada serangkaian variabel yang terhadapnya
manajemen dapat/tidak dapat mengendalikannya. Perusahaan dapat menyusun
sejumlah strategi pemasaran yang memungkinkan. Sungphpun demikian, perusahaan
di pasar internasional menghadapi dua strategi pasar generik: strategi
penetrasi pasar (market penetration strategy) dan strategi pemayaran
pasar (market skimming strategy).
Tujuan strategi pemayaran pasar adalah
memperoleh tingkat hasil imbalan yang tinggi seraya mempertahankan tingkat
komitmen sumber daya yang rendah. Perusahaan yang mengikuti strategi ini
memilih target pasar yang lebih mudah tersedia sambil meminimalkan risiko dan
investasinya. Metode masuk pasarnya lebih sering dengan pengeksporan atau
pemberian lisensi. Keberhasilan strategi ini sangatlah tergantung pada pilihan
agen, distributor, atau licensees. Tanggung jawab pemasaran dan
distribusi jatuh ke tangan mitra di luar negeri. Perusahaan akan berupaya
mematok harga yang tinggi guna menangguk marjin tinggi.
Penetrasi atau konsentrasi pasar
adalah pemilihan secara sengaja sedikit pasar untuk dikembangkan dengan lebih
intensif. Strategi seperti ini ditandai oleh tingkat pertumbuhan yang
perlahan-lahan dan bertahap jumlah pasar yang dilayani. Keunggulannya meliputi
spesialisasi, skala ekonomis, dan pertumbuhan melalui penetrasi.
Strategi penetrasi pasar didasarkan
pada pandangan jangka panjangnya peluang-peluang di dalam pasar internasional.
Dalam hal ini perusahaan mendukung langkah masuk ke pasar dengan komitmen sumber
daya yang berat dalam memburu profitabilitas jangka panjang melalui penetrasi
pasar. Bagi beberapa perusahaan, hal ini dapat berarti investasi langsung dalam
berbagai fasilitas pabrikasi lokal atau akuisisi perusahaan lokal. Hubungan
pemasaran yang lebih lama dibina untuk memastikan bahwa produk dan reputasi
perusahaan dikenal dan diterima dengan baik. Kontak yang kuat dengan kalangan
pelanggan, pemasok, toko distribusi, dan pemerintah dipupuk. Harga ditentukan
dengan sasaran pertumbuhan penjualan. Laba jangka pendek mungkin dikorbankan.
Perusahaan memakai produk dan jasanya untuk kebutuhan pasar internasional.
Strategi penetrasi pasar mengakui bahwa mungkin terdapat kompetisi langsung
dengan perusahaan lokal dan perusahaan internasional lainnya.
Strategi pemasaran atau penyebaran
pasar membutuhkan pengelolaan Sumber daya. pemasaran perusahaan dalam suatu
cara tertentu sehingga penyebarannya relatif sama untuk semua pasar yang
dicapai. Keunggulan relatif rancangan ini meliputi keluwesan, penciutan. konsentrasi
dan cara menggali secara cepat beberapa keunggulan kompetitif yang signifikan.
Tentu saja perusahaan dapat mengikuti strategi bauran yang bukan strategi
penetrasi maupun pemayaran pasar, namun sebaliknya justru menjual kepada
sejumlah besar pasar seraya mengkonsentrasikan sumber dayanya terhadap pikhan
dari pasar tersebut.
Baik strategi penetrasi pasar maupun
strategi pemayaran pasar bukanlah jalan keluar yang universal untuk berbagai
masalah ekspansi yang dihadapi perusahaan. Setiap strategi mengandung kelebihan
maupun kekurangannya masing-masing yang menuntut pengambil keputusan untuk
mencari kecocokan antara situasi perusahaan dan strategi yang memungkinkan.
Strategi penetrasi pasar biasanya berarti penjualan kepada sekelompok kecil
pasar. Strategi pemayaran pasar, di lain pihak, melibatkan penjualan kepada
sejumlah besar pasar tanpa mengkonsentrasikan upaya besar pada sejumlah negara
tertentu.
Dalam jangka panjang, strategi
diversifikasi (diversification strategy) sering menyebabkan penyusutan
jumlah pasar. Hal ini merupakan hasil konsolidasi dan pelepasan pasar yang
tidak menguntungkan. Pola yang berbeda dari ekspansi pasar mungkin akan
menyebabkan pengembangan kandidat kompetitif yang berbeda-beda di pasar yang
berlainan. Terdapat pula taraf upaya peniasaran yang berlainan dan
program-program pemasaran yang tidak serupa di setiap pasar. Dengan anggaran
dan sumber daya manajerial yang terbatas, besarnya sumber daya yang
dialokasikan kepada setiap pasar di bawah strategi diversifikasi akan lebih rendah
dibandingkan di bawah strategi konsentrasi.
Sungguhpun demikian, strategi ekspansi
pasar ditandai tidak hanya oleh data masuk ke pasar nasional yang baru, tetapi
juga oleh segmen pasar di dalam pasar nasional dan alokasi upaya untuk segmen
pasar yang berbeda. Cara yang digunakan untuk menerobos pasar internasional
dapat mempengaruhi pilihan strategi. Perusahaan keeil, umpamanya, dapat
menyaring sejumlah pasar melalui pengkaryaan agen penjualan.
Strategi Pasar dan Strategi Kompetitif
Strategi konsentrasi maupun strategi
pemayaran pasar akan menyebabkan pemilihan tingkat upaya pemasaran yang
berlainan dan program pemasaran yang berbeda-beda di setiap pasar. Perusahaan
mempunyai sumber daya manajerial dan finansial yang agak tetap dan dengan
demikian tingkat sumber-sumber daya yang dialokasikan untuk setiap pasar dalam
strategi penyebaran pasar akan lebih rendah daripada di bawah strategi
konsentrasi di sedikit pasar. Pada umumnya, tingkat upaya pemasaran yang lebih
rendah menyiratkan pengeluaran promosional yang lebih sedikit, lebih banyak
ketergantungan pada para agen dan tendensi yang lebih kuat kepada ancangan
penyebaran pada penentuan harganya. Di lain pihak, strategi ini membutuhkan
investasi yang sangat besar dalam pangsa pasar dan menggunakan strartegi
kompetitif yang agresif berdasarkan penentuan harga penetrasi yang berat.
Pilihan-pilihan strategis yang
dihadapi oleh perusahaan melibatkan beragam kombinasi dari keputusan-keputusan
negara, pasar, segmen, dan harga yang berbeda-beda, lihat Gambar 1. Startegi
penestrasian segemen dan negara (Country and segment penetration strategy) berarti
pemusatan pada segmen atau celah pasar tertentu di sedikit negara dan pada
kenaikan setahap demi setahap pada jumlah pasar yang dilayani. Kompetisi atas
dasar faktor-faktor cenderung menjadi sangat lazim disebabkan oleh kebutuhan
untuk mengkhususkan diri melayani kebutuhan dari segmen pasar tertentu.
Staregi pemasaran segmen (Segmen
skimming strategy) dan startegi penetrasi negara (Country penetration
strategy) berarti pemusatan pada pasar, tetapi menyebarkan daya tarik
produk perusahaan untuk sejumlah segmen pasar yang berlainan. Perusahaan masih
tetap dapat mengharapkan persaingan atas dasar factor-faktor bukan harga,
tetapi berusaha mencari keunggulan harga dengan memanfaatkan skala ekonomis
dalam promosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar