A. LATAR BELAKANG
Lingkungan
bisnis merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam proses bisnis
suatu perusahaan. Perubahan lingkungan dapat memberikan implikasi yang signifikan
dalam bentuk peluang maupun tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.
Adapun faktor lingkungan eksternal yang harus diperhatikan oleh perusahaan
antara lain pertumbuhan ekonomi, perekonomian regional, kebijakan moneter dan
fiskal dari pemerintah, kebijakan industri dan regulasi,demografi, sosial,
budaya, politik internasional, politik domestik, lingkungan
pemerintahan,teknologi dan lingkungan alam. Globalisasi dan modernisasi telah
mempercepat dinamika perubahan dalam setiap faktor lingkungan eksternal
tersebut. Seorang manajer perusahaan hendaknya tanggap dalam menghadapi
perubahan lingkungan eksternal dengan mempersiapkan strategi yang harus
dilakukan perusahaan di masa depan.Pertumbuhan ekonomi di Indonesia memberikan
dampak yang signifikan bagi masyarakat.Dimana pertumbuhan tersebut telah mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Hal
tersebut juga di dukung oleh tingkat pendapatan dan pendidikan masyarakat yang
semakin meningkat di Indonesia. Dalam kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang
dihasilkan oleh Indonesia banyak ditopang oleh sektor konsumsi masyarakat. Hal
tersebut artinya konsumsiyang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia merupakan
faktor utama penggerak roda perekonomian.
Lalu
bagaimana dampaknya bagi negara dalam bisnis internasional? Kemajuan teknologi
dan globalisasi juga mempengaruhi setiap pengusaha untuk terus bersaing agar
lebih unggul antara yang satu dengan yang lainnya. Apa hubungan antara negara
dengan bisnis? Apakah negara dapat dijadikan suatu “perusahaan” bagi para
pengusaha? Disini penulis akan mengkaji dari kutipan-kutipan artikel yang
diperoleh mengenai apa itu negara, bisnis, dan perusahaan.
B. ISI
ARTIKEL (Negara Bukanlah Sebuah Perusahaan)
Mahasiswa
yang berencana untuk masuk ke dunia bisnis sering berasal dari jurusan ekonomi
, akan tetapi sedikit yang yakin bahwa mereka akan berakhir dengan menerapkan
apa yang mereka dengar di ruang kuliah. Mereka harus memahami kebenaran mendasar bahwa : Apa yang mereka pelajari dalam bidang ekonomi tidak akan sepenuhnya membantu mereka
menjalankan bisnis. Kebalikannya juga benar: Apa yang orang belajar dari
menjalankan bisnis tidak akan membantu mereka merumuskan kebijakan ekonomi.
Sebuah negara bukan perusahaan besar.
Kebiasaan pemikiran tersebut yang membuat seorang pemimpin bisnis yang besar
pada umumnya bukanlah orang-orang yang membuat seorang analis ekonomi yang
besar pula. Seorang eksekutif yang mampu menghasilkan 1 juta
dollar belum tentu bisa menjadi seorang yang mengontrol ekonomi sebesar 6
triliun dollar. Kenapa hal itu perlu diperhatikan? Baik pengusaha maupun ekonom
biasanya adalah
penyair yang sangat baik , lalu kenapa ? Banyak orang ( tidak sedikit eksekutif
bisnis yang sukses sendiri
) percaya bahwa seseorang yang telah membuat kekayaan pribadi akan tahu
bagaimana membuat seluruh bangsa lebih sejahtera. Bahkan, saran nya sering membuat malapetaka juga.
Ekspor dan pekerjaan
Para eksekutif Bisnis seringkali salah paham dalam dua hal tentang perdagangan
internasional dan penciptaan lapangan kerja dalam negeri. Pertama , karena
sebagian besar pengusaha AS mendukung perdagangan bebas , mereka pada umumnya sepakat bahwa perdagangan dunia diperluas baik
untuk dunia kerja.
Secara
khusus, mereka percaya bahwa perjanjian perdagangan bebas sebagai Perjanjian Umum baru yang
menyimpulkan tentang Tarif dan Perdagangan yang baik terutama karena mereka
mengira akan lebih banyak pekerjaan di seluruh dunia. Kedua, pengusaha
cenderung percaya bahwa negara-negara bersaing untuk mendapatkan pekerjaan
tersebut. Semakin
banyak ekspor dari Amerika,
pemikiran yang berkembang adalah, semakin banyak orang yang kita akan pekerjakan,
namun semakin banyak mengimpor, pekerjaan akan lebih sedikit ketersediaannya.
Berdasarkan pandangan tersebut, Amerika Serikat tidak hanya harus memiliki
perdagangan bebas tapi juga akan cukup kompetitif untuk mendapatkan sebagian
besar dari pekerjaan yang perdagangan bebas ciptakan.
Investasi dan keseimbangan perdagangan
Contoh
kedua adalah, hubungan antara investasi asing dengan keseimbangan perdagangan,
keduanya cukup merepotkan orng-orang bisnis. Ratusan perusahaan multinasional
menyatakan sebuah negara adalah sebuah tempat memproduksi dan mulai mengucurkan
jutaan dolar pertahunnya dalam negara tersebut untuk membangun pabrik baru. Apa
yg terjadi pada keseimbangan perdagangan? Para eksekutif bisnis hampir tanpa
pengecualian percaya bahwa sebuah negara akan mulai mendapatkan surplus
perdagangan. Pada umumnya pebisnis diyakinkan oleh jawaban-jawaban para ekonom
bahwa sebuah negara perlu melakukan “deficit”(merugi) dalam jumlah besar. Sangat mudah ditebak dari mana
jawaban para ekonom. Mereka berpikir tentang perusahaan mereka sendiri dan
bertanya-tanya apa yg akan terjadi bila kapasitas di industri mereka tiba-tiba
melebar.
Jelas
perusahan mereka akan melakukan sedikit impor dan lebih bnyak mengekspor. Jika
kejadian yang sama dilakukan oleh bnyak industri, akan berakibat pada perubahan
pada surplus perdagangan pada ekonomi secara keseluruhan. Para ekonom
mengetahui bahwa kebalikannya adalah suatu kebenaran. Mengapa? Karena
keseimbangan perdagangan adalah bagian dari keseimbangan “payments, dan
keseluruhan keseimbangan payment dari negara manapun
Perbedaan
antara total penjualan pada pihak asing dan pembelian dari pihak asing – harus
selalu 0. Tentunya sebuah negara bisa melakukan kerugian atau surplus.
Begitulah negara bisa membeli barang-barang
dari pihak asing daripada menjualnya atau kebalikannya. Tapi ketidakseimbangan
harus tetap terjaga oleh kedudukan dalam capital account. Sebuah negara yang
dapat melakukan kerugian perdagangan harusnya menjual asset lebih kepada pihak
asing daripada membelinya, Sebuah negara yang melakukan surplus semestinya
menjadi investor di negeri lain. Ketika U.S membeli auto mobil jepang, U.S
harus menjual sesuatu, bisa jadi boing(pesawat) tapi bisa juga rockfeler center
atau barang berharga. Dan itu bukan hanya sekedar opini yan dipegang oleh para
ekonom, itu adalah kebenaran accounting yang tidak dapat disangkal.
Jadi
apa yang terjadi ketika suatu negara menarik banyak investasi asing ? Dengan
masuknya modal , orang asing membeli aset lebih banyak di negara itu daripada
yang warga negara peroleh. Tapi itu berarti,hanyalah masalah akuntansi belaka,
bahwa impor negara itu harus. pada saat yang sama , melebihi ekspor. Sebuah
negara yang menarik arus masuk modal yang besar tentu akan mengalami defisit
perdagangan. Tapi itu hanya akuntansi. Bagaimana hal itu terjadi dalam praktek
? Ketika perusahaan membangun pabrik , mereka akan membeli beberapa peralatan
yang diimpor. Masuknya investasi dapat memicu ledakan dalam negeri , yang
menyebabkan permintaan impor bergelombang.
C.
KRITIK
ARTIKEL
Saya setuju dengan
pernyataan-pernyataan atas kutipan dari artikel di atas, bahwa negara bukanlah sebuah perusahaan. Pengusaha
selalu memiliki insting seperti yg diungkapkan Ross Perot, 'membuka kap mobil
dan mengutak-atik isinya,' dan sayangnya negara bukanlah seonggok mobil mogok
-- kalaupun ia terkena hantaman krisis, dan dari buku ini kita belajar
bagaimana perbedaan seorang ekonom dan pengusaha menghadapi persoalan
perekonomian nasional. Perekonomian nasional bukan ekonomi perusahaan, walau dg
jumlah karyawan yang mencapai 200 ribu orang sekalipun.
Krugman mengutarakan di awal
bukunya, para mahasiswa yang ingin terjun dalam dunia bisnis biasanya memilih
jurusan ekonomi, tapi hanya sedikit yang meyakini bahwa ilmu ekonomi yang
mereka simak dalam ruang-ruang kuliah itu pada akhirnya akan terpakai. Mereka
memahami suatu kebenaran mendasar: apa yang mereka pelajari dalam ilmu ekonomi
tidak akan banyak membantu mereka dalam menjalankan bisnis. Dengan demikian,
Krugman pun menyatakan: pelajaran yang didapatkan dari mengelola bisnis tidak
akan berfaedah untuk merumuskan kebijakan ekonomi. Karena seorang pengusaha itu
hanya memimpin satu atau beberapa bagian bidang saja dalam perusahaan.
Sedangkan para ekonom itu memimpin begitu banyak bidang dan bagian-bagian lain
yang akan saling berpengaruh satu sama lain. Pengusaha hanya memimpin
perusahaan-perusahaan tertentu saja, namun perumus kebijakan ekonomi itu
memimpin begitu banyak hal yang terkait ekonomi sebuah negara, ekspor-impor,
inflasi, pengangguran, lapangan kerja, suku bunga, dll . Inilah yang menyebabkan
perbedaan pemikiran antara seorang pengusaha dengan ekonom.
Hampir seluruh perusahaan dan
pengusaha sependapat bahwa peningkatan jumlah barang espor akan memperluas
lapangan pekerjaan. Jadi, jika permintaan akan barang-barang ekspor naik, maka
akan dibutuhkan banyak tenaga kerja untuk memenuhi target permintaan barang
ekspor tersebut. Artinya, lapangan kerja akan tercipta sebagai akibat dari
peningkatan barang ekspor. Itu memang tak salah, namun tak sepenuhnya pula
benar. Itu pikiran dan sudut pandang pengusaha. Ekspor yang besar itu akan
berdampak pada tingginya uang beredar di dalam negara. Dengan tingginya uang
yang beredar, maka kenaikan nilai mata uang (inflasi) tidak dapat terelakkan.
Di sinilah inflasi menyebabkan harga-harga barang secara umum mengalami
kenaikan. Kenaikan harga barang, menyebabkan banyak perusahaan memangkas para
pekerjanya. Jadi, untuk sebuah perusahaan, meningkatnya jumlah ekspor itu tentu
akan memperluas lapangan pekerjaan. Namun, bagi sebuah negara, meningkatnya
jumlah ekspor akan menyebabkan inflasi yang pada akhirnya berakibat pada
pemutusan tenaga kerja di bidang lainnya. Hal ini karena presentase angka
pengangguran diperlukan oleh Bank Sentral untuk menjaga inflasi agar tetap
terkendali, dan ini tidak terlintas bagi para pengusaha.
Untuk melakukan ekspansi
perusahaan, para pengusaha berlomba-lomba mencari investor agar berinvestasi di
perusahaannya. Dengan adanya perluasan perusahaan atas investasi yang
ditanamkan oleh pihak asing, para pengusaha yakin kalau negara itu akan mengalami
surplus perdagangan, yaitu ekspor negara lebih besar daripada impor. Mereka
yakin, penanaman modal tersebut membuat perusahaan mereka lebih banyak
mengekspor barang yang pada akhirnya memberikan surplus perdagangan kepada
negara. Namun, layaknya pemikiran ekspor-lapangan pekerjaan, pemikiran
pengusaha itu salah besar jika ditujukan kepada negara. Adanya investasi asing
yang masuk ke dalam suatu negara, menuntut dibelanjakannya uang tersebut untuk
peralatan impor di suatu perusahaan/pabrik. Dan lagi, uang beredar akibat
adanya investasi yang besar membuat suatu negara mengalami inflasi. Kenaikan
nilai mata uang ini mengakibatkan barang-barang dalam negeri menjadi naik.
Akibat dari barang dalam negeri lebih mahal dibanding barang impor, menyebabkan
masyarakat lebih memilih untuk mengonsumsi barang impor. Melonjaknya konsumsi
barang impor akan mengakibatkan defisit neraca perdagangan –impor lebih besar
daripada ekspor. Pemikiran pengusaha, jelas sangat bertolak belakang dengan
fakta ilmu ekonomi. Pengusaha lebih menjalankan insting cepat daripada
prinsip-prinsip ekonomi.
Masalah ekonomi bagi sebuah negara
adalah persoalan yang teknis dan sulit, bukan sekedar bermain insting belaka.
Dibuatnya suatu kebijakan A, akan berdampak pada sektor B, C, D, E,.. dan mungkin
sampai Z. Krugman menyarankan bagi para pengusaha yang ingin terjun dalam
kancah perpolitikan nasional suatu negara, sebaiknya sekolah lagi dan simak
secara seksama mata kuliah ilmu ekonomi. Itu jika mereka ingin mendapatkan
tempat. Karena negara bukan perusahaan.
Didasarkan
kepada artikel Haggard, Maxfield dan Schneider yang berjudul Theories of Bussiness-State Relations dalam
Bussiness and The State in Depeloving
Countries, memberikan gambaran tentang beberapa pendekatan yang digunakan
untuk memahami ekonomi politik terutama dalam melihat hubungan bisnis dan
negara. Adapun pendekatan tersebut salah satunya yaitu pendekatan bisnis
sebagai perusahaan, maksudnya adalah bahwa karakteristik dari struktur korporasi yang
berkaitan dengan ukuran, organisasi internal, kepemilikan, pola keuangan,
adalah suatu upaya untuk memberikan efek pada preferensi bisnis dan
membangkitkan perusahaan untuk berhadapan dengan pemerintah. Pendekatan ini
juga menjelaskan mengenai pentingnya hubungan antara pemerintah dan bisnis
dinegara berkembang dalam hal ukuran, keuangan, dan diversifikasi bisnis. Karena pendakatan ini ingin melihat bahwa
mengapa dan bagaimana sebuah perusahaan berkembang dan menjadi besar dengan
melihat peran dari negara dalam kajian ekonomi politik.
Didasarkan
kepada artikel Ibnu Hasan Hasibuan, bisnis dalam bentuk lembaga didalam bahasa
Indonesia dikenal Rumah Tangga Perusahaan (RTP). RTP selalu berhubungan dengan
RTK (Rumah Tangga Konsumsi). Hubungan antara Rumah Tangga Perusahaan dengan
Rumah Tangga Konsumsi erat sekali dan saling membantu satu sama lainnya dalam
mencapai kemajuannya. RTK menyediakan dan RTP membutuhkan factor-faktor
produksi berupa alam, tenaga kerja, modal dan skill yang semuanya dapat
diperoleh dari suatu negara. Kemudian RTP akan membayar harga faktor produksi
ini berupa rente tanah, upah buruh, bunga modal dan laba pengusaha.
Faktor-faktor produksi tadi di olah atau diproses dalam Rumah Tangga Perusahaan
untuk menghasilkan barang-barang dan jasa dan dijual ke Rumah Tangga Konsumsi.
Didasarkan pada artikel lainnya
bahwa perusahaan dalam dunia usaha berperan sebagai perantara untuk
mempertemukan sumber faktor produksi dengan konsumen sehingga kegiatan dunia
usaha sangat membantu usaha-usaha yang dilakukan perusahaan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan konsumen yang meliputi semua aspek kegiatan untuk
menyalurkan barang dari bahan mentah sampai menjual barang jadi. Pada dasamya kegiatan bisnis meliputi:
a. Perdagangan.
b. Penyimpanan
c. Pembelanjaan
d. Penyampaian informasi. dll
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kegiatan bisnis yaitu:
a. Inflasi
b. Pengangguran
c. Tabungan dan investasi
d. Pemerintah
e. Produktifitas.
Kelima faktor di atas sangat mempengaruhi sistem
bisnis yang terdapat di suatu negara. Faktor yang paling besarpengaruhnya
adalah inflasi dan pengangguran, karena timbulnya yang dinyatakan dengan.
semakin mahalnya harga-harga barang dan jasa di pasar akan meyebabkan turunya
jumlah pembelian secara umum sehingga kalau terjadi penurunan pembelian
menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan atau bahkan rugi bagi perusahaan
yang lain sehingga produksi bisa terhambat karena sulit melakukan pembayaran
upah tenaga kerja.
Didasarkan pada artikel
Ria Etika bahwa dalam hal perdagangan
internasional yang merupakan transaksi antar negara itu biasanya dilakukan
dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya
transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “Neraca Perdagangan Antar
Negara” atau “Balance of Trade”. Suatu negara dapat memiliki Surplus Neraca
Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus
menunjukan keadaan dimana negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih
besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner
dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila
keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke negara itu akan lebih besar dengan
aliran kas keluarnya ke negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya
aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai
“Neraca Pembayaran” atau “Balance of Payments”. Dalam hal ini neraca pembayaran
yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa negara ini mengalami Pertambahan
Devisa Negara. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca
perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat
dilakukannya dengan negara lain tersebut. Dengan demikian maka negara tersebut
akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi Pengurangan
Devisa Negara.
Didasarkan pada artikel Syawalianto
juga menerangkan dari sudut pandang yang lain, siapakah pembayar pajak
terbesar? Tentunya para perusahaan besar yang menyumbang pajak melalui pajak
penghasilan pegawai-pegawainya maupun dari keuntungan perusahaan itu sendiri.
Saya pun jadi semakin salut dan berhasrat untuk bisa membangun perusahaan. Hal
ini selain membuka lapangan pekerjaan, juga dapat menghasilkan pajak yang
besarnya berkali-kali-lipat dibanding jika saya hanya bekerja sebagai pegawai.
Para pengusaha sukses adalah kontributor hebat bagi negara!
Bisnis membutuhkan sumber daya dan
regulasi pemerintah, disini peran negara menyediakan dua hal tersebut. Bisnis
juga memajukan negara, karena bisnis dikenakan pajak, dan pajak sendiri
berfungsi untuk pembangunan semua sector yang secara otomatis akan memajukan
negara. Tentunya para perusahaan besar yang menyumbang pajak melalui pajak
penghasilan pegawai-pegawainya maupun dari keuntungan perusahaan itu sendiri
merupakan pembayar pajak terbesar. Tak heran bahwa pengusaha sukses adalah
kontributor hebat bagi negara.
Definisi Negara, Bisnis, dan Perusahaan
Negara adalah sebuah organisasi
atau badan tertinggi yang memiliki kewenangan untuk mengatur perihal yang
berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas serta memiliki kewajiban untuk
mensejahterakan, melindungi dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Ditinjau dari
sudut yang lain bahwa negara adalah sebagai organisasi kekuasaan Negara adalah
alat masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan antara manusia
dalam masyarakat tersebut. Pengertian ini dikemukakan oleh Logemann dan Harold
J. Laski. Logemann menyatakan bahwa negara adalah organisasi kekuasaan yang
bertujuan mengatur masyarakatnya dengan kekuasaannya itu. Negara sebagai
organisasi kekuasaan pada hakekatnya merupakan suatu tata kerja sama untuk
membuat suatu kelompok manusia berbuat atau bersikap sesuai dengan kehendak
negara itu. Dengan salah satu fungsi negara mengenai kesejahteraan dan
kemakmuran, Negara
bisa mengeksplorasi sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan kehidupan
masyarakat agar lebih makmur dan sejahtera.
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan
laba. Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak
swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran
para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan
sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua
bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang
bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah
dalam suatu negara yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model
bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar
kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Perusahaan
adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor
produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang
tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan
usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan
tersebut yang terdaftar di pemerintahan suatu negara secara resmi.
Peran
Pancasila Dalam Bisnis Internasional
Menurut Prayitno (2009), Pancasila
adalah sumber sumber nilai, maka nilai dasar Pancasila dapat dijadikan sebagai
sumber pembentukan norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh karena
itu, nilai pancasila juga dapat diwujudkan kedalam norma-norma moral (etik).
Norma-norma etik tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau
acuan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Bangsa Indonesia saat ini sudah berhasil merumuskan norma-norma etik sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku. Norma-norma etik tersebut bersumber pada pancasila sebagai nilai budaya bangsa. Rumusan norma etik tersebut tercantum dalam ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Bermasyarakat. TAP MPR tersebut merupakan penjabaran nilai-nilai pancasila sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat.
Bangsa Indonesia saat ini sudah berhasil merumuskan norma-norma etik sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku. Norma-norma etik tersebut bersumber pada pancasila sebagai nilai budaya bangsa. Rumusan norma etik tersebut tercantum dalam ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Bermasyarakat. TAP MPR tersebut merupakan penjabaran nilai-nilai pancasila sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat.
Sistem ekonomi Pancasila memadukan
hal-hal positif yang ada pada kedua sistim ekonomi ekstrem yaitu komunis dan
kapitalis, seperti yang diterangkan oleh Agoes & Ardana (2009:73). Ciri
keadilan dan kebersamaan pada system ekonomi Pancasila diambil dari sistem
komunis, ciri hak dan kebebasan individu diambil dari sistem kapitalis,
ditambah dengan ciri ketiga yang tidak ada pada kedua sistem tersebut, yaitu
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memberikan kebebasan rakyatnya
memeluk agama sesuai dengan keyakinan masing-masing. Secara teoritis, sistem
ekonomi Pancasila merupakan fondasi yang paling baik dan paling sesuai untuk
membangun hakikat manusia seutuhnya.
Secara ringkas, tumbuh-kembang
pemikiran Ekonomi Pancasila tidak pernah meninggalkan perjalanan sejarahnya,
dan mengikuti suatu proses pemahaman akan fenomena ekonomi di Indonesia, yang
pada gilirannya akan menghasilkan, memperbaiki, dan melengkapi struktur
analitik dari Ekonomi Pancasila dengan cara beruntun tanpa akhir.
Satu tugas dari pemikiran Ekonomi
Pancasila, adalah untuk mengetahui bagaimana dan mengapa perilaku ekonomi
masyarakat Indonesia tumbuh dan berkembang. Pemahaman bahwa konklusi dari
perilaku manusiawi tidak pernah selesai, menyebabkan pemikiran Ekonomi
Pancasila memahami dinamika perubahan yang terjadi. Selama lingkungan ekonomi
selalu berubah, implikasi langsung yang timbul adalah bahwa perilaku ekonmi
harus menyesuaikan diri pada perubahan situasi dan perubahan kebutuhan yang
terjadi jika ingin tetap mereflesikan kenyataan. Oleh karenanya, pemikiran
Ekonomi Pancasila secara konstan dipaksa untuk melakukan modifikasi dari
teori-teori ekonomi yang ada untuk mencari kebenaran ilmiah dari Ekonomi
Pancasila dalam rangka memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang, dan mampu
melakukan perbaikan-perbaikan terhadap struktur sosial masyarakat Indonesia.
Masih relevankah
pancasila menjadi dasar kehidupan bernegara dalam bisnis internasional dan
negara yang semakin modern ini? Jawabannya adalah masih relevan, berdasarkan
buku Muhammad Yamin berjudul Merah Putih pancasila berisi tentang aspek-aspek
dasar, tetapi terjemahan dalam kehidupan sehari-hari kita yang harus dibuat
sesuai dengan kehidupan sekarang, GBHN disesuaikan dengan
kehidupan bermasyarakat modern yang lebih terbuka dan komunikatif.
D.
CONTOH
ARGUMENTASI ANGKA EKONOMI
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Anomali Di tengah kondisi dunia yang sedang krisis, pertumbuhan ekonomi Indonesia
mencatat hasil positif. Pertumbuhan ekonomi triwulan kedua tahun ini mencapai
6,4 % dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Konsentrasi pertumbuhan
tetap terpusat di Pulau Jawa dengan angka 57,5 %. Secara kumulatif, pertumbuhan
ekonomi Indonesia semester I - 2012 lebih baik dibandingkan dengan semester I -
2011 yang tumbuh sebesar 6,3 %. Ada empat faktor, yang membuat pertumbuhan
ekonomi anomali. Pertama, ekonomi Indonesia digerakkan oleh utang luar negeri
yang angkanya terus naik, utang Indonesia terakumulasi mencapai Rp 2.870
triliun, utang luar negeri bertambah setiap tahun. Kedua, pertumbuhan ekonomi
didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat yang bersumber dari naiknya harga
sandang dan pangan, serta ditopang dari pertumbuhan kredit khususnya kredit
konsumsi. Faktor ketiga, pertumbuhan ekonomi didorong ekspor bahan mentah,
seperti bahan tambang, migas, hasil perkebunan dan hutan, sehingga tidak banyak
menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan. Terakhir, pertumbuhan ekonomi
didorong oleh investasi luar negeri yang membuat sumber daya alam kian dikuasai
asing. Sejumlah sektor ekonomi dalam negeri tumbuh karena didorong oleh suku
bunga rendah yang tampak dari tumbuhnya kredit 26-28 % (tahunan) sekaligus
didorong oleh harga bahan bakar minyak (BBM) yang rendah karena masih
disubsidi. Seiring hal itu, inflasi yang terkendali di bawah 5 % cukup membantu,
meski hal tersebut ada efeknya, yaitu subsidi energi terus membengkak yang
sebenarnya cenderung tidak sehat.
Contoh perhitungan Angka Ekonomi
Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C)
= 20 + 0,75Y dan besarnya investasi (I) = 10, maka pendapatan keseimbangan
sebesar 120. Apabila terdapat tambahan investasi sebesar 2, maka pendapatan
sekarang adalah sebagai berikut:
Jawab:
∆Y = K . ∆I
∆Y = 4 . 2 = 8
Ysekarang = Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)
Ysekarang = 120 + 8 =
128 milyar rupiah
Salam pembuka!
BalasHapusNama saya Dewi Rumapea, saya dari kota SEMARANG, Indonesia. Saya ingin menggunakan media ini untuk menginformasikan semua dalam kelompok ini mencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. beberapa bulan yang lalu, aku finansial turun dan saya memutuskan untuk mencari pinjaman dari Man di Malaysia dan saya tertipu oleh orang di Malaysia. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal dan asli disebut Ibu Glory, pemberi pinjaman swasta yang meminjamkan jumlah pinjaman dari Rp500,000,000 tanpa stres pada tingkat bunga 2% yang merupakan terjangkau tingkat bunga untuk saya.
setelah transfer kredit saya ke rekening bank saya, saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan telah mentransfer langsung ke rekening saya dengan Ibu Glory tanpa penundaan. Karena saya berjanji ibu bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan hubungi Ibu Glory melalui email:gloryloanfirm@gmail.com
Saya menggunakan waktu ini untuk menginformasikan semua yang anda juga dapat menghubungi saya di email saya: dewiputeri9@gmail.com dan Nur Izzatul Azira Ismail, dari Malaysia yang memperkenalkan saya dan mengatakan kepada saya tentang Ibu Glory, Dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Glory, Anda dapat juga menghubungi dia melalui email:utariwirmayaty@gmail.com Sekarang, semua yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan.
saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT untuk menggunakan Ibu Glory mengubah cerita keuangan saya dan sekarang saya seorang pemilik bangga bisnis saya sendiri, semoga Allah terus memberkati Ibu Glory dan terus menggunakan nya untuk membantu kita semua dalam kesulitan keuangan